Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Tidak Apa-apa Untuk Tidak Baik-baik Saja.

  Dulu, saya berpikir bahwa kesedihan itu harus dilawan.  Namun, semakin berusaha melawan kesedihan tersebut, justru kerap semakin sulit lepas ingatan akannya. Pada akhirnya memang harus dipaksa sadar, bahwa manusia memang memiliki beragam emosi. Tidak apa-apa kalau merasa sedih, takut, kecewa, dan berbagai perasaan tidak menyenangkan lainnya. Kita hanya perlu menerima semua perasaan tersebut, karena mustahil hidup akan selalu tentang kesenangan.  Berdamailah dengan keadaan. Peluklah semuanya,Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai(memaafkan tanpa harus disampaikan).  Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat.    (Sampai ingatnya untuk lupa dan cukup lupa dengan sendirinya). 

Rumah Terbaik Adalah Diri Sendiri.

  Orang yang sangat sulit menolak permintaan orang lain dan selalu berusaha menyenangkan semua orang. Orang yang sangat  " nggak enakan"  ata u  people pleaser.  Karena hal itu, jadi sering dimanfaatkan orang lain dan sangat keras kepada diri sendiri. Hingga akhirnya, mental  down.  Fisik ikut tumbang. Ya,kita merasakan sendiri bahwa apa yang sudah kita lakukan memang mungkin kurang tepat. kita berbuat baik kepada orang lain, tapi malah melupakan diri sendiri. Itu sangat tidak baik! Perlahan, perlu kita mulai memahami " boundaries " atau batasan-batasan dengan oranglain. Serta menyadari bahwa "terlalu baik itu tidak baik, bukan baiknya melainkan sesuatu yang berlebih pada umumnya memang menjadi tidak baik”.   Kita harus bisa belajar untuk lebih mencintai diri sendiri, tidak lagi ragu untuk lepas dari orang-orang toksik,harus jadi lebih  aware  dengan kesehatan baik fisik maupum psikis.  ( Karena, gelas yang kosong tidak akan bi...

Pada akhirnya, kita akan dilupakan.

  Saat kita sudah meninggal nanti, dunia akan tetap berjalan dan manusia akan melupakan kita. Mungkin ada beberapa orang yang mengingat kita, namun seiring berjalannya waktu merekapun akan kembali sibuk dengan kehidupannya. Ketika saya menyadari hal ini, saya tidak lagi menjalani hidup untuk mencari validasi orang lain. Saya tidak lagi mengikuti standar mereka, saya hidup di atas pilihan saya sendiri. Saya tidak lagi mengemis perhatian kepada orang lain, mereka suka atau tidak kepada saya, saya tidak peduli! Saya akan tetap menikmati dan menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, Sederhananya turuni ego diri kita sendiri.  "Hidup sederhana tanpa ada hasrat untuk mencari perhatian di hadapan manusia adalah di antara sebab ketenangan hati dan bahagia," (Imam Al-Ghazali)”